Kamis, 26 November 2009

SOSIALISASI DI CAMP 19



SOSIALISASI DI CAMP 19
“kami merasa dianak tirikan”
(Bagian I)

Antusiasme anggota FSPSI KORINDO PAPUA yang berada di Camp 19 Distrik Jair Kabupaten Boven Digoel Papua sangat terasa ketika mereka menghadiri undangan Panitia Pemilihan ketua FSPSI KORINDO GROUP PAPUA periode 2009-2011. Sosialisasi yang dijadwalkan Pkl. 08.00 s/d 11.00 dilaksanakan di ruang meeting kantor umum Camp 19 tersebut pelaksanaannya mundur setengah jam karena alasan nontehnis. Hal tersebut tidak mengurangi keingintuan karyawan P.T. TUNAS SAWA ERMA (T.S.E) untuk mendapatkan informasi dari petugas sosialisasi. 
Sosialisasi dimoderatori oleh Leonardus Rhein (ketua coordinator Panitia Pemilihan ketua FSPSI 2009-2011 wilayah Camp 19). Dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan MUSNIK (Musyawarah Unit Kerja) NO: 02PUK-FSPSI/XI/2009 tentang pengesahan dan penugasan Panitia Pemilihan yang diketuai oleh Arnold Tahir, untuk melaksanakan mekanisme pemilihan sesuai panduan yang telah disepakai dalam keputusan MUSNIK. Dalam sosialisasi tersebut Panitia menjelaskan mekanisme pemilihan dengan menggunakan alat peraga yang telah disiapkan sebelumnya. Dalam penjelasannya Ketua Panitia menerangkan proses pemilihan dengan cara pencoblosan pada nomor atau nama calon dengan menggunakan paku yang akan disediakan oleh panitia lalu memasukkannya kedalam kotak suara. 
Setelah penjelasan mekanisme pemilihan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, banyak sekali pertanyaan dan usulan peserta sosialisasi yang tujuannya agar proses pemilihan bisa berjalan lebih baik dari periode-periode sebelumnya. Ruang meeting yang berukuran 6 x 12 m terkesan sempit dengan jumlah peserta sosialisasi 28 orang tidak termasuk panitia. Adapun pertanyaan dan usul saran dari perserta sosialisasi adalah:
1. Kenapa hanya karyawan yang memiliki NIK (Nomor Induk Karyawan) saja yang mempunyai hak untuk memilih?
2. Bagaimana Panitia bisa menjamin keabsahan pemilih?
3. Apakah bisa Panitia memberikan undangan kepada setiap anggota SPSI untuk menghadiri acara pemilihan tersebut dan meminta kepada Management Perusahaan TSE agar pada hari tersebut bisa libur.
4. Untuk memudahkan proses pemilihan alangkah baiknya jika dilaksanakan pada saat karyawan selesai apel pagi di masing-masing 8 divisi yang ada di kelapa sawit POP.
5. Kalau bisa setelah selesai pemilihan langsung dilanjutkan dengan perhitungan suara di tempat pemilihan. 
6. Panitia harus membawa serta para calon ketua untuk langsung berdialog bersama kami anggota untuk mendengarkan visi dan misinya.
7. Kenapa hanya karyawan OT saja yang diperjuangkan oleh SPSI sementara yang kontrak dan harian lepas tidak diperhatikan?
8. Kami merasa dianak tirikan, kami yang ada di Camp-Camp kurang diperhatikan, segala sesuatunya harus dipusatkan di Asiki…!!!!
Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas dijawab oleh Ketua, Sekretaris dan Wakil Ketua Panitia dengan menerangkan secara detail proses pemilihan yang akan dimuat pada bagian II dari tulisan ini. (TSLC)

Tidak ada komentar:

SELAMAT DATANG

TERIMA KASIH UNTUK KUNJUNGAN ANDA